Rabu, 20 Juni 2007

Fungsi Kuadrat

Diketahui persamaan kuadrat : f(x) = 2x2-3x + 5 yang akar-akarnya x1 dan x2, tentukan persamaan kuadrat baru yang akar-akarnya adalah : x1-2 dan x2-2

Selasa, 19 Juni 2007

KTSP SMA


KATA PENGANTAR




Dengan memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan hidayahNya, SMA Negeri I Tg. Selor telah dapat menyusun Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) untuk lingkungan sendiri yang merupakan bagian dari upaya peningkatan mutu pendidikan yang diarahkan untuk pengembangan potensi peserta didik sesuai dengan perkembangan ilmu, teknologi, seni, serta pergeseran paradigma pendidikan yang berorientasi pada kebutuhan peserta didik.
Kurikulum tingkat satuan pendidikan ini merupakan kumpulan suatu produk yang dikembangkan di satuan pendidikan SMA Negeri I Tg. Selor , yang merupakan tindak lanjut sosialisasi kurikulum 2006 muatan KTSP ( Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) oleh Dinas Kendidikan Provinsi Kaltim tanggal 19 – 23 september 2006 di Samarinda
Secara resmi katrikulum KTSP mulai diterapkan pada ta.ggal 17 Juli 2006 diseluruh tingkatan, sehingga penerap!n kurikulum di SMA Negeri 1 Tg. Selor untuk tahun pelajaran 2006-2007
Sesuai Permen Diknas No. 24 tentang Jadwal Pelaksanaan kurikulum KTSP SMA Negeri I Tg. Selor menyambut gembira dengan penuh antusias meskipun dalam pemahaman kurikulum tersebut masih perlu ditingkatkan, sehingga satuan pendidikan SMA Negeri I Tg. Selor selalu berupaya menyampaikan informasi-informasi yang berhubungan dengan pelaksanaan kurikulum KTSP ini.
Drapt ini memuat :
Kerangka Dasar Kurikulum
Kerangka Dasar Kurikulum
Beban Belajar
Kalender Pendidikan
Standar Kompetensi Kelulusan
Standar Kompetensi Kelompok Mata Pelajaran
Contoh-contoh Silabusyang disusun oleh tim MGMP SMAN 1 Tg. Selor .
Contoh-contoh RPP yang dibuat oleh Tim MGMP SMA 19 Bandung


Setelah mempelajari draft kurikulum KTSP 2006 SMA Negeri I Tg. Selor diharapkan
Ø Guru mampu membuat kurikulum yang sesuai dengan situasi dan kondisi dimana satuan pendidikan berada
Ø Guru mampu menentukan indikator yang sesuai dengan situasi dan kondisi sat itu.
Ø Membawa gairah baru dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan
Kami menyadari betul bahwa penyusunan Draf ini masih jauh dari sempurna , tetapi kami yakin dimasa yang akan datang kami akan menghasilkan sesuatu yang lebih baik.
Akhirnya, kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak, baik yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung dalam penyusunan KTSP. Semoga Allah SWT tetap memberikan petunjuk terhadap upaya yang telah, sedang, dan yang akan kita lakukan untuk peningkatan mutu pendidikan di Indonesia.


Tanjung Selor, Mei 2007
Hormat Kami,


SUKIRNO,S.Pd
NIP.131850106







BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pendidikan nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mengemban fungsi tersebut pemerintah menyelenggarakan suatu sistem pendidikan nasional sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Pendidikan nasional harus mampu menjamin pemerataan kesempatan pendidikan, peningkatan mutu dan relevansi serta efisiensi manajemen pendidikan. Pemerataan kesempatan pendidikan diwujudkan dalam program wajib belajar 9 tahun. Peningkatan mutu pendidikan diarahkan untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia seutuhnya melalui olahhati, olahpikir, olahrasa dan olahraga agar memiliki daya saing dalam menghadapi tantangan global. Peningkatan relevansi pendidikan dimaksudkan untuk menghasilkan lulusan yang sesuai dengan tuntutan kebutuhan berbasis potensi sumber daya alam Indonesia.
Peningkatan efisiensi manajemen pendidikan dilakukan melalui penerapan manajemen berbasis sekolah dan pembaharuan pengelolaan pendidikan secara terencana, terarah, dan berkesinambungan.
Implementasi Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dijabarkan ke dalam sejumlah peraturan antara lain Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Peraturan Pemerintah ini memberikan arahan tentang perlunya disusun dan dilaksanakan delapan standar nasional pendidikan, yaitu: standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan.
Dalam dokumen ini dibahas standar isi sebagaimana dimaksud oleh Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005, yang secara keseluruhan mencakup:
1. kerangka dasar dan struktur kurikulum yang merupakan pedoman dalam penyusunan kurikulum pada tingkat satuan pendidikan,
2. beban belajar bagi peserta didik pada satuan pendidikan dasar dan menengah,
3. kurikulum tingkat satuan pendidikan yang akan dikembangkan oleh satuan pendidikan berdasarkan panduan penyusunan kurikulum sebagai bagian tidak terpisahkan dari standar isi, dan
4. kalender pendidikan untuk penyelenggaraan pendidikan pada satuan pendidikan jenjang pendidikan dasar dan menengah.
Standar Isi dikembangkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) yang dibentuk berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005.
B. LANDASAN
1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang sitem Pendidikan Nasional
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
3. Peraturan Mentri Pendidikan Nasional nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
4. Peraturan Mentri Pendidikan Nasional nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
5. Peraturan Mentri Pendidikan Nasional nomor 24 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan Peraturan Mentri Pendidikan Nasional nomor 22 Tahun 2006

C. PENGERTIAN
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan dimasing-masing satuan pendidikan. KTSP terdiri dari tujuan pendidikan tingkat satuan, struktur dan muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan, kalender pendidikan dan silabus .
Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata pelajaran /tema tertentu yang mencakup standar kompetensi dasar, materi
pokok/pembelajaran , kegiatan pembelajaran, Indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian, alokasi waktu dan sumber belajar.
Standar nasional pendidikan adalah kriteria minimal tentang sistem pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Badan Standar Nasional Pendidikan yang disingkat BSNP adalah badan mandiri dan independen yang bertugas mengembangkan, mamantau pelaksanaan, dan mengevaluasi standar nasional pendidikan.
Standar isi adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yang dituangkan dalam kriteria tentang kompetensi tamatan, kompetensi bahan kajian, kompetensi
mata pelajaran, dan silabus pembelajaran yang harus dipenuhi oleh peserta didik pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu.
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Kerangka dasar kurikulum adalah rambu-rambu yang ditetapkan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan untuk dijadikan pedoman dalam penyusunan kurikulum tingkat satuan pendidikan dan silabusnya pada setiap satuan pendidikan.
Kurikulum tingkat satuan pendidikan adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan.
Peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu.
Kompetensi adalah kemampuan bersikap, berpikir, dan bertindak secara konsisten sebagai perwujudan dari pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang dimiliki oleh peserta didik.
Standar Kompetensi Lulusan adalah kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan; Standar Kompetensi Lulusan meliputi kompetensi untuk seluruh mata pelajaran atau seluruh kelompok mata pelajaran.
Standar Kompetensi Kelompok Mata Pelajaran adalah kualifikasi kemampuan minimal peserta didik pada setiap kelompok mata pelajaran yang mencakup kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kewarganegaraan dan kepribadian, ilmu pengetahuan dan teknologi, estetika dan jasmani, olahraga dan kesehatan.
Standar Kompetensi Mata Pelajaran adalah kualifikasi kemampuan minimal peserta didik yang menggambarkan penguasaan sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang diharapkan dicapai pada setiap tingkat dan/atau semester untuk mata pelajaran tertentu.
Standar Kompetensi adalah kualifikasi kemampuan minimal peserta didik yang menggambarkan penguasaan sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang diharapkan dicapai pada setiap tingkat dan/atau semester; standar kompetensi terdiri atas sejumlah kompetensi dasar sebagai acuan baku yang harus dicapai dan berlaku secara nasional.
Kompetensi Dasar merupakan sejumlah kemampuan yang harus dimiliki peserta didik dalam mata pelajaran tertentu sebagai rujukan untuk menyusun indikator kompetensi.
Beban belajar dirumuskan dalam bentuk satuan waktu yang dibutuhkan oleh peserta didik untuk mengikuti program pembelajaran melalui sistem tatap muka, penugasan terstruktur, dan kegiatan mandiri tidak terstruktur untuk mencapai standar kompetensi lulusan serta kemampuan lainnya dengan memperhatikan tingkat perkembangan peserta didik.
Kegiatan tatap muka adalah kegiatan pembelajaran yang berupa proses interaksi antara peserta didik, materi pembelajaran, pendidik dan lingkungan.
Penugasan terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang berupa pendalaman materi pembelajaran oleh peserta didik yang didesain oleh pendidik untuk menunjang pencapaian tingkat kompetensi dan atau kemampuan lainnya pada kegiatan tatap muka. Waktu penyelesaian penugasan terstruktur ditentukan oleh pendidik. Penugasan terstruktur termasuk kegiatan perbaikan, pengayaan, dan percepatan
Kegiatan mandiri tidak terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang berupa pendalaman materi pembelajaran oleh peserta didik yang didesain oleh pendidik untuk menunjang pencapaian tingkat kompetensi mata pelajaran atau lintas mata pelajaran atau kemampuan lainnya yang waktu penyelesaiannya diatur sendiri oleh peserta didik.
Sistem Paket adalah sistem penyelenggaraan program pendidikan yang peserta didiknya diwajibkan mengikuti seluruh program pembelajaran dan beban belajar yang sudah ditetapkan untuk setiap kelas sesuai dengan struktur kurikulum yang berlaku pada satuan pendidikan yang dimaksud.
Sistem Kredit Semester (SKS) adalah sistem penyelenggaraan program pendidikan yang peserta didiknya menentukan sendiri beban belajar dan matapelajaran-matapelajaran yang diikutinya setiap semester pada satuan pendidikan yang dimaksud.
Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun ajaran. Kalender pendidikan mencakup permulaan tahun ajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur.
Permulaan tahun ajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran pada awal tahun ajaran pada setiap satuan pendidikan.
Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk setiap tahun ajaran pada setiap satuan pendidikan.
Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu, meliputi jumlah jam pembelajaran untuk seluruh matapelajaran termasuk muatan lokal, ditambah jumlah jam untuk kegiatan pengembangan diri.
Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan pembelajaran terjadwal pada satuan pendidikan yang dimaksud. Waktu libur dapat berbentuk jeda tengah semester, jeda antar semester, libur akhir tahun pelajaran,
hari libur keagamaan, hari libur umum (termasuk hari-hari besar nasional), dan hari libur khusus.
Struktur kurikulum merupakan pola dan susunan mata pelajaran yang harus ditempuh oleh peserta didik pada satuan pendidikan dalam kegiatan pembelajaran. Susunan mata pelajaran tersebut terbagi dalam lima kelompok yaitu kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia; kewarganegaraan dan kepribadian; ilmu pengetahuan dan teknologi, estetika; jasmani, olahraga dan kesehatan.
D. TUJUAN PENYUSUNAN KTSP
Tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan dirumuskan mengacu kepada tujuan umum pendidikan berikut.
Tujuan pendidikan menengah adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut meliputi :
1. Peningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia
Keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia menjadi dasar pembentukan kepribadian peserta didik secara utuh. Kurikulum disusun yang memungkinkan semua mata pelajaran dapat menunjang peningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia.
2. Peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat sesuai dengan tingkat perkembangan dan kemampuan peserta didik
Kurikulum disusun agar memungkinkan pengembangan keragaman potensi, minat, kecerdasan intelektual, emosional, spritual, dan kinestetik peserta didik secara optimal sesuai dengan tingkat perkembangannya.
3. Keragaman potensi dan karakteristik daerah dan lingkunganDaerah memiliki keragaman potensi, kebutuhan, tantangan, dan keragaman karakteristik
4. lingkungan, oleh karena itu kurikulum harus memuat keragaman tersebut untuk menghasilkan lulusan yang dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan daerah.
5. Tuntutan pembangunan daerah dan nasional
Pengembangan kurikulum harus memperhatikan keseimbangan tuntutan pembangunan daerah dan nasional.
6. Tuntutan dunia kerja
Kurikulum harus memuat kecakapan hidup untuk membekali peserta didik memasuki dunia kerja sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik dan kebutuhan dunia kerja, khususnya bagi mereka yang tidak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.
7. Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni
Kurikulum harus dikembangkan secara berkala dan berkesinambungan sejalan dengan perkembangan Ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
8. Agama
Kurikulum harus dikembangkan untuk meningkatkan toleransi dan kerukunan umat beragama, dan memperhatikan norma agama yang berlaku di lingkungan sekolah.
9. Dinamika perkembangan global
Kurikulum harus dikembangkan agar peserta didik mampu bersaing secara global dan dapat hidup berdampingan dengan bangsa lain.
10. Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan
Kurikulum harus mendorong wawasan dan sikap kebangsaan dan persatuan nasional untuk memperkuat keutuhan bangsa dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia.
11. Kondisi sosial budaya masyarakat setempat.
Kurikulum harus dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik sosial budaya masyarakat setempat dan menunjang kelestarian keragaman budaya.
12. Kesetaraan Jender
Kurikulum harus diarahkan kepada pendidikan yang berkeadilan dan mendorong tumbuh kembangnya kesetaraan jender.
13. Karakteristik satuan pendidikan
Kurikulum harus dikembangkan sesuai dengan visi, misi, tujuan, kondisi, dan ciri khas satuan pendidikan.
E. PRINSIP PENGEMBANGAN KTSP
Prinsip Pengembangan Kurikulum
Kurikulum tingkat satuan pendidikan jenjang pendidikan dasar dan menengah dikembangkan oleh sekolah dan komite sekolah berpedoman pada standar kompetensi lulusan dan standar isi serta panduan penyusunan kurikulum yang dibuat oleh BSNP. Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip berikut.
a. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya
Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut pengembangan kompetensi peserta didik disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik serta tuntutan lingkungan.
b. Beragam dan terpadu
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman karakteristik peserta didik, kondisi daerah, dan jenjang serta jenis pendidikan, tanpa membedakan agama, suku, budaya dan adat istiadat, serta status sosial ekonomi dan gender. Kurikulum meliputi substansi komponen muatan wajib kurikulum, muatan lokal, dan pengembangan diri secara terpadu, serta disusun dalam keterkaitan dan kesinambungan yang bermakna dan tepat antarsubstansi.
c. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni
Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan, teknologi dan seni berkembang secara dinamis, dan oleh karena itu semangat dan isi kurikulum mendorong peserta didik untuk mengikuti dan memanfaatkan secara tepat perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.

d. Relevan dengan kebutuhan kehidupan
Pengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan pemangku kepentingan (stakeholders) untuk menjamin relevansi pendidikan dengan kebutuhan kehidupan, termasuk di dalamnya kehidupan kemasyarakatan,
dunia usaha dan dunia kerja. Oleh karena itu, pengembangan keterampilan pribadi, keterampilan berpikir, keterampilan sosial, keterampilan akademik, dan keterampilan vokasional merupakan keniscayaan.
e. Menyeluruh dan berkesinambungan
Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi, bidang kajian keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara berkesinambungan antarsemua jenjang pendidikan.
f. Belajar sepanjang hayat
Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. Kurikulum mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan formal, nonformal dan informal, dengan memperhatikan kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu berkembang serta arah pengembangan manusia seutuhnya.
g. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional dan kepentingan daerah untuk membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Kepentingan nasional dan kepentingan daerah harus saling mengisi dan memberdayakan sejalan dengan motto Bhineka Tunggal Ika dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia.
2. Prinsip Pelaksanaan Kurikulum
Dalam pelaksanaan kurikulum di setiap satuan pendidikan menggunakan prinsip-prinsip sebagai berikut.
a. Pelaksanaan kurikulum didasarkan pada potensi, perkembangan dan kondisi peserta didik untuk menguasai kompetensi yang berguna bagi dirinya. Dalam hal ini peserta didik harus mendapatkan pelayanan pendidikan yang bermutu, serta memperoleh kesempatan untuk mengekspresikan dirinya secara bebas, dinamis dan menyenangkan.
b. Kurikulum dilaksanakan dengan menegakkan kelima pilar belajar, yaitu: (a) belajar untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, (b) belajar untuk memahami dan menghayati, (c) belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif, (d) belajar untuk hidup bersama dan berguna bagi orang lain, dan (e) belajar untuk membangun dan menemukan jati diri, melalui proses pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.
c. Pelaksanaan kurikulum memungkinkan peserta didik mendapat pelayanan yang bersifat perbaikan, pengayaan, dan/atau percepatan sesuai dengan potensi, tahap perkembangan, dan kondisi peserta didik dengan tetap memperhatikan keterpaduan pengembangan pribadi peserta didik yang berdimensi ke-Tuhanan, keindividuan, kesosialan, dan moral.
d. Kurikulum dilaksanakan dalam suasana hubungan peserta didik dan pendidik yang saling menerima dan menghargai, akrab, terbuka, dan hangat, dengan prinsip tut wuri handayani, ing madia mangun karsa, ing ngarsa sung tulada (di belakang memberikan daya dan kekuatan, di tengah membangun semangat dan prakarsa, di depan memberikan contoh dan teladan).
e. Kurikulum dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan multistrategi dan multimedia, sumber belajar dan teknologi yang memadai, dan memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar, dengan prinsip alam takambang jadi guru (semua yang terjadi, tergelar dan berkembang di masyarakat dan lingkungan sekitar serta lingkungan alam semesta dijadikan sumber belajar, contoh dan teladan).
f. Kurikulum dilaksanakan dengan mendayagunakan kondisi alam, sosial dan budaya serta kekayaan daerah untuk keberhasilan pendidikan dengan muatan seluruh bahan kajian secara optimal.
g. Kurikulum yang mencakup seluruh komponen kompetensi mata pelajaran, muatan lokal dan pengembangan diri diselenggarakan dalam keseimbangan, keterkaitan, dan kesinambungan yang cocok dan memadai antarkelas dan jenis serta jenjang pendidikan.













BAB II
VISI, MISI DAN TUJUAN SEKOLAH

A. VISI, MISI DAN TUJUAN JANGKA MENENGAH
1. Visi
Unggul dalam prestasi berakhlak mulia, berbudi luhur

2. Misi
Meningkatkan mutu sekolah menjadi sekolah unggulan , berwawasan T.I.Kom
Menambah sarana dan prasarana pembelajaran yang Kompetitif.
Melaksanakan tambahan belajar intensif kelas X, XI dan XII.
Membimbing team olimpiade sains secara intensif.
Membina tim karya ilmiah guru dan siswa .
Mengadakan pemusatan latihan cabang cabang olah raga prestasi
Menumbuhkembangkan kegiatan kegiatan keagamaan
Memfasilitasi peningkatan wawasan keagamaan siswa dan Guru.
Memupuk kesadaran sosial melalui kegiatan kemanusaiaan dan kunjungan bagi warga sekolah yang tertimpa musibah
Meningkatkan kesejahteraan Guru, Karyawan dan Siswa.
Menjalin kerja sama dengan orang tua siswa, Masyarakat, pengusaha, Alumni, Lembaga Pendidikan dan Instansi terkait.
Melatih ketrampilan penggunaan Komputer bagi guru, Karyawan dan siswa.

3. Tujuan Jangka Menengah
1. Kelulusan siswa 99 % dengan nilai minimal 6,01.
2. Program yang tersedia ada 2, yaitu IPA dan IPS.
3. Jumlah siswa yang diterima di Perguruan Tinggi yang terakreditasi baik, melalui jalur non tes mencapai 10 %.
4. Jumlah siswa yang diterima di Perguruan Tinggi yang terakreditasi baik, melalui jalur tes mencapai 50 %.
5. Adanya peningkatan jumlah siswa yang sukses dalam Olimpiade Sains tingkat Propinsi.
6. Meningkatkan Kegiatan ekstra kurikuler ditambah pada kegiatan yang mengarah pada pembekalan ketrampilan serta pelaksanaannya yang lebih efektif, al :
a. Olah Raga Prestasi :
i. Bola Basket
ii. Bola voley
iii. Sepak Bola
iv. Pencak Silat Setia Hati Teratai
v. Karate
vi. Judo
vii. Panjat Tebing
viii. Tenis Meja
ix. Tenis Lapangan
b. Non Olah Raga
i. K I R
ii. MARCHING BAND
iii. P M R
iv. P K S
v. PRAMUKA
vi. ROHIS
vii. PASKIBRAKA
7. Meningkatkan Kompetensi Guru, melalui peningkatan strata pendidikan baik ke S-1 , S-2 serta pelatihan-pelatihan yang sesuai dengan bidang studi yang diajarkan baik yang dilaksanakan oleh pemerintah atau lembaga swasta yang Kompeten.
a. Kualifikasi ke Strata satu (S-1), nama-nama guru yang bersangkutan adalah :
i. Agus Sunantyo
ii. M. Suddik
iii. Santo Dungau
iv. Andi Mustamin, AM
v. Zen Bansir
vi. Eddy Ellisa B.
b. Kualifikasi ke Strata dua (S-2), nama-nama guru yang bersangkutan adalah :
i. Drs. Sutikno
ii. Drs. Saptono
iii. Eko Purwanto, S.Pd
iv. Dra. Nur Ruhis SR
v. Hj. Diah Martanti, S.Pd
vi. Dra. Siti Juriah
vii. Sukirno, S.Pd
viii. Drs. Budi Sutrisno
ix. Sunjono, S.Pd
x. Imam Suhendar, S.Pd
xi. Ugeng H.P,S.Pd
xii. Dra. Yatini
xiii. Shofiah N.L, S.Pd
xiv. Sabariah, S.Pd
xv. Kartinem, S.Pd
xvi. Nurjannah, S.Ag
xvii. Puji Rahayu, S.Pd
xviii. Mulawati, S.P
xix. Djulrius D., S.Th
xx. Suriani, S.Pd
xxi. Zubair, S.Pd
xxii. M. Dedy Irawan, S.E
xxiii. Asih Wulandari, S.Sos
xxiv. I gde Pasek P.,S.Sos
xxv. Hengki F., S.E
8. Meningkatkan Tenaga pendidik dan kependidikan lebih profesional dan inovatif.
9. Meningkatkan Kedisiplinan siswa, guru dan tenaga administrasi lebih meningkat.
10. Pemeliharaan dan pengembangan sarana dan prasarana.
11. Kesejahteraan tenaga kependidikan lebih meningkat.
12. Meningkatkan Pelayanan administrasi yang lebih baik.
13. Mengikutkan Guru Diklat / Pelatihan Komputer atau Pelatihan penyusunan Media Pembelajaran dengan menggunakan sistem animasi.


B. Analisis SWOT





SDM
DANA
LINGKUNGAN
Strength :
Strength :
Strength :
1. Jumlah tenaga kependidikan kurang
1. Sebagian orang tua dapat direkrut Seba-
1. Letak sekolah yang mudah
2. Tenaga edukatif mempunyai latar
Gai donatur sekolah
terjangkau transportasi umum.
belakang pendidikan yang sesuai
2. Dana komite dapat mendukung sebagian
2. Lingkungan yang mendukung
dengan bidang yang diajarkan.
besar program peningkatan mutu pend.
siswa berkompetisi.
3. Input cukup baik.
3. Adanya dana dari beberapa sumber dana
3. Orang tua mendukung pening
4. Motivasi belajar siswa sedang.
4. Pemanfaatan dana sekolah untuk pening-
katan mutu output.
5. Komitmen tenaga kependidikan
katan SDM dan fisik sekolah
4. Adanya upaya untuk member
untuk memajukan sekolah.

dayakan stakeholders.
6. Tenaga edukatif ( dari unsur GT )
Weakness :
5. Adanya taman sekolah yang
berpendidikan minimal D-3, dan
1. Dana belum terealisasi sesuai kebutuhan
memadai.
S-1.
2. Penggalian dana dari orang tua yang

Weakness :
mampu masih rendah
Weakness :
1. Sebagian tenaga edukatif belum
3. Alokasi dana untuk peningkatan mutu
1. Letak sekolah di jalur lalu lintas
mempunyai komitmen yang tinggi
lulusan masih rendah
2. Lingkungan sekolah yang kurang
untuk kemajuan sekolah.
4. Kesadaran orang tua dan siswa dalam
kondusif karena di jalur lantas
2. Kedisiplinan tenaga kependidikan
tanggungjawab pembiayaan masih rendah
kondusif karena di jalur lantas
belum maksimal.

3. Taman dan kebersihan lingkungan
3. Kebersamaan belum maksimal.
Opportunity :
belum terpelihara dng maksimal
4. Pembinaan siswa belum maksimal
1. Komite sekolah peduli dengan pencarian
belum terpelihara dng maksimal
5. Tenaga kependidikan enggan meng
dana untuk peningkatan mutu pendidikan
4. Tidak semua guru melibatkan diri
isi jam-jam belajar yang kosong.
2. Adanya keinginan untuk menghimpun
dalam penegakan disiplin.

dana dari alumni dan DUDI
dalam penegakan disiplin.

dana dari alumni dan DUDI

Opportunity :
3. Kepedulian Pemda dalam pemberian ban-
Opportunity :
1. Adanya program kunjungan dan
tuan dana untuk siswa mengikuti komptensi akademik di luar kota
1. Adanya kepedulian instansi
Berkala dari Dinas Pendidikan.

dan lembaga terkait untuk pembina
2. Adanya pelatihan peningkatan
Treath :
an siswa.
profesionalisme tenaga kependidikan
1. Tidak semua orang tua mampu mau men-
2. Dukungan Dinas Pendidikan
3. Adanya lembaga-lembaga
Di donatur sekolah.
dan lembaga terkait untuk
Yang membuka diri untuk pening-
2. Masih banyak orang tua yang
Menuju peningkatan mutu di
Katan life skill di bidang IPTEK.
tidak mendukung keterlibatan
SMA 1 Tanjung selor.
Treath :
orang tua dalam mendanai

1. Tidak semua lingkungan siswa
kemajuan sekolah.
Treath :
mendukung pengembangan SDM
3. Prosentase alumni dan DUDI
1. Adanya pihak-pihak tertentu
siswa.
yang bersedia membantu pen
yang tidak mendukung
2. Tidak semua siswa mempunyai
danaan sekolah masih
program sekolah.
keinginan untuk mengembangkan
rendah.
program sekolah.
Apa yang diterima di sekolah.


siswa.
















BAB III
PROFIL SEKOLAH


A. Identitas Sekolah
a. Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Tanjung Selor
b. Alamat Sekolah : Jl. . Kol Soetadji No. 6 Tg Selor
Telp. 0552-21129. Fax. 0552-21129
Email : mailto:smu%201%20tjselor@plasa.com

c. Kabupaten : Bulungan
d. Propinsi : Kalimantan Timur


B. Kepala Sekolah
a. Nama Lengkap : Sukirno, S.Pd
b. Pend. terakhir : S-1
c. Jurusan : Bahasa Inggris


C. Kondisi Siswa

Tahun Pelajaran
Jumlah Siswa
Rasio yang diterima thd pendaftar
Kelas 1
Kelas 2
Kelas 3
Jumlah
2001 / 2002
273
281
279
600
1 : 2
2002 / 2003
266
260
250
600
1 : 2
2003 / 2004
276
254
249
600
1 : 2
2004 / 2005
269
252
248
650
1 : 2
2005 / 2006
288
254
246
650
1 : 2
2006 / 2007
275
270
255
705
1 : 2









D. Kondisi Guru dan Pegawai berdasarkan tingkat pendidikan
Ijazah Tertinggi
Jumlah
Guru :
GT
GTT
S2
S1
D3
D2 / D1 / SLTA
0
26
5
0
2
8
1
0
Jumlah
41
18
Pegawai :


S1
D3
D2 / D1 / SLTA
SD / SMP
1
0
1
0
0
0
8
0
Jumlah
5
13

E. Sarana Prasarana
Ruang
Jumlah
Luas (m2)
Kapasitas / keterangan
Teori / Kelas
18
1.350
40 siswa dan 1 guru
Laboratorium IPA
1
121,5
40 siswa, dipakai untuk praktikum fisika, biologi, kimia
Perpustakaan
1
148,0
Terdapat sekitar 5.250 buku dan majalah serta 1 unit komputer.
Laboratorium Komputer
1
45
40 siswa dan 2 instruktur komputer, dilengkapi dengan jaringan internet
R. Multi Media
-
-
40 siswa dan 2 guru, dilengkapi dengan, OHP, VCD pembelajaran berbagai pelajaran.
Laboratorium Bahasa
1
112,0
40 siswa, dilengkapi dengan kaset, VCD bahasa inggris, dan 1 unit komputer.
Aula / Serba guna
1
720
Kondisi baru di bangun.
Ruang Guru
1
96
30 orang , dilengkapi dengan 2 unit komputer.
Ruang TU
1
45
8 orang, dilengkapi dengan 4 unit komputer.
Ruang Kepala Sekolah
1
30
Dilengkapi dengan kursi tamu dan 1 unit komputer.
Ruang Wakasek
-
-
4 orang, dilengkapi dengan 4 unit komputer
Ruang Koperasi
1
30
Menyediakan berbagai barang keperluan siswa dan makanan / minuman ringan, dilengkapi dengan 1 unit komputer.
Ruang UKS
1
9
3 orang, dilengkapi dengan 1 tempat tidur, persediaan obat, alat ukur tinggi badan dan timbangan, serta 1 unit komputer.
Ruang BP / BK
1
8
5 orang, dilengkapi dengan 1 unit komputer.
Ruang OSIS
1
30
5 orang, dilengkapi dengan 1 unit komputer dan TV.
Mushalla
1
196
Sekitar 50 orang. Dilengkapi dengan tempat wudlu.
Toilet/ WC Siswa
8
16
Untuk 705 siswa
Toilet / WC Guru
Kamar mandi Guru
2

3

48 karyawan
Gudang
1
24

Lapangan Olah raga
2

Terdiri dari 1 lapangan basket dan 1 lapangan volleydan lapangan sepak bola mini. Lapangan bad Badminton di aula sebanyak 4 lapangan.


















F. Anggaran Sekolah

Tahun Pelajaran
Pemerintah
(Rp.)
Orang Tua / Masyarakat (Rp.)
Jumlah
(Rp.)
2002 / 2003
91.125.000
‘-
91.125.000
2003 / 2004
205.000.000
90.000.000
295.000.000
2004 / 2005
205.000.000
120.000.000
325.000.000
2005 / 2006
228.000.000
130.000.000
358.000.000
2006 / 2007
240.000.000
140.000.000
380.000.000

G. Lulusan
Tahun Pelajaran
Lulusan (%)
Rata – rata NEM/NUAN
Siswa Yang Melanjutkan Ke PT (%)
Jumlah
Target
Hasil
Target
Jumlah
Target
2000/2001
100
100
33,80
35,40
18
25
2001/2002
90,88
100
38,20
36,65
22
25
2002/2003
99,20
100
68,37
65,00
21
25
2003/2004
98,34
100
64,77
68,00
23
25
2004/2005
72,44
80
60,41
60,00
63
45
2005/2006
96,21
70
70,72
60,00
62*
44
* Data pra SPMB
H. Prestasi Siswa
1. Tahun 2003 / 2004
a. Bidang Akademik
No.
Nama Siswa
Jenis Lomba
Prestasi
Penyelenggara
1.
Siti Mu’awanah
Olimpiade Matematika
Juara I Kab. Bulungan
Diknas Kabupaten
Bulungan
2.
Wahyudi
Olimpiade Matematika
Juara I Kab. Bulungan
Diknas Kabupaten
Bulungan
3.
Dimitri liana
Olimpiade Fisika
Juara I Kab. Bulungan th.2005
Diknas Kabupaten
Bulungan
4.
Berlin Leppan
Olimpiade Fisika
Juara I Kab. Bulungan th.2006
Diknas Kabupaten
Bulungan
5.
Chandra Gunawan
Olimpiade Biologi
Juara I Kab. Bulungan th.2006
Diknas Kabupaten
Bulungan
6.
Devi Handayani
Olimpiade Astronomi
Juara II Kab. Bulungan
Diknas Kabupaten
Bulungan
Olimpiade Astronomi
Juara Harapan I Tk.Prop.Kaltim
Diknas Propinsi
Kalimantan Timur
7.
Ryan Hidayat
Olimpiade Ekonomi
Juara I Kab.
Bulungan
Diknas Kabupaten
Bulungan
8.
Putri Ayu
Olimpiade T. I dan Kom
Juara III Kab.
Bulungan
Diknas Kabupaten
Bulungan
9.
Dimitri liana
Olimpiade Fisika
Juara I Kab. Bulungan th.2006
Diknas Kabupaten
Bulungan

b. Bidang Seni
No.
Nama Siswa
Jenis Lomba
Prestasi
Penyelenggara

1.

G S A
Samarinda Open
Juara 3
Prop. Kaltim
2.
Putri Sindu Wati
Pemilihan Putri Kaltara
Juara I
Panitia Wilayah
Utara
3.
Seni Lukis
Lomba Melukis
Juara II
Komet Bulungan
4.
Grup Tari Kreasi
Tari
Juara I
Kab. Bulungan

c. Bidang Olah Raga
No
Nama
Cabang Olah Raga
Prestasi
Penyelenggara
1.
Arnanda, Mustawan dan Gunawan
Judo
Juara III
Kejurda
2.
, vivi, , retno, yenny,
Anggota Tim Basket putri
Kejurda
Kaltim
3.
Adi Gunawan,Alvin,Ari Gunawan
Anggota Tim Basket putra
Kejurda
Kaltim

d. Prestasi Lain
No.
Nama Siswa
Jenis Kegiatan
Prestasi
Tempat Kegiatan
1.
Yayu Susanti
Paskibra
Paskibra Tingkat Kaltim
Samarinda

2. Tahun 2004 / 2005
a. Bidang Akademik
No.
Nama Siswa
Jenis Lomba
Prestasi
Penyelenggara
1.
Laura Valentine A.
Olympiade Matematika
Juara II
Disdik Kab. Bulungan
2.
Sidik Prihanto
Olympiade Matematika
Juara III
Disdik Kab. Bulungan
3.
Aji Ayunita K.
Olympiade Fisika
Juara II
Disdik Kab. Bulungan
4.
Siti Halijah
Olympiade Fisika
Juara III
Disdik Kab. Bulungan
5.
Imroatul Mualimah
Olympiade Kimia
Juara II
Disdik Kab. Bulungan
6.
Reviana Setin
Olympiade Kimia
Juara III
Disdik Kab. Bulungan
7.
Afiah Nur Santi
Olimpiade Fisika
Juara I

Disdik Kab. Bulungan
8.
Neni Kusmini
Olimpiade Fisika
Juara II
Disdik Kab. Bulungan
9.
Luthfiani
Olimpiade Kimia
Juara III
Disdik Kab. Bulungan
10.
Reni Zerlina
Olimpiade Komputer

Juara II

Disdik Kab. Bulungan
11.
Ernawati
Olimpiade Komputer
Juara III

Disdik Kab. Bulungan


b. Bidang Seni
No.
Nama Siswa
Jenis Lomba
Prestasi
Penyelenggara
1.
G S A
Jatim Open
Juara I (Juara Umum)
Prop. Jatim
2.
G S A
Kejurnas Marching Band
Juara I
Perkumpulan Yuri
Juara Uum
Marching Band Seluruh Indo.


c. Bidang Olah Raga
No
Nama
Cabang Olah Raga
Prestasi
Penyelenggara
1.
Arie Gunawan
Basket
Pemain Terbaik

2.
Kris Kusworo
Tenis Single
Juara I

3.
Eka, Winda
Tenis Ganda
Juara II

4.
Eka R.
Lari 10 K
Juara I

5.
Hermansyah
Lari 10 K
Juara I

6.
Suryani
Judo
Juara I
Porda Kaltim
7.
Arnanda
Judo
Juara III
Porda Kaltim
8.
Tirza
Pencak Silat
Juara III
Porda Kaltim
9.
Yeny,Reza, Reny Zerlina,Reviana Setin
Basket
Juara III
Telkomsel & Radar Tarakan
10.
Alvin , Arie Gunawan, Adi Gunawan, Maskur, Guntur
Basket
Juara II
11.
Gunawan dkk
Basket
Juara II
KONI Bulungan
12.
Reny dkk
Basket
Juara I

3. Tahun 2005 / 2006
a. Prestasi Akademik
No.
Nama Siswa
Kegiatan
Tgl Pelaksanaan
Pelaksana
Peringkat
1
Siti Muawanah
Olimpiade Sains Matematika
24 April 2006
Dinas Pendidikan Kab. Bulungan
Juara I

2
Wahyudi
Olimpiade Sains Matematika
24 April 2006
Dinas Pendidikan Kab. Bulungan
Juara II

3
Chandra Gunawan
Olimpiade Sains Biologi
24 April 2006
Dinas Pendidikan Kab.Bulungan
Juara III
Kab. Bulungan
4
Any K.
Olimpiade Sains Kimia
24 April 2006
Dinas Pendidikan Kota Tarakan
Juara III
Kab. Bulungan

5
Devy Chandra
Olimpiade Sains Astronomi
24 April 2006
Dinas Pendidikan Propinsi Kaltim
Juara Hrp. II
Propinsi
6
Tira Anggina
Olimpiade Sains Astronomi
24 April 2006
Dinas Pendidikan Kab. Bulungan
Juara II

7
Ryan Hidayat
Olimpiade Sains Ekonomi
24 April 2006
Dinas Pendidikan Kab. Bulungan
Juara I
Kab. Bulungan
8
Berlin Leppan
Olimpiade Fisika
24 April 2006
Dinas Pendidikan Kab. Bulungan
Juara I
Kab. Bulungan
9
Dimitri Liana
Olimpiade Fisika
24 April 2006


Juara II
Kab. Bulungan



























b. Prestasi Non Akademik
No.
Nama Siswa
Kegiatan
Tgl Pelaksanaan
Pelaksana
Peringkat
1.
Arnanda
Kejurda Judo
23 s.d 24 Juli 2006

Juara III
Propinsi
2.
Basket Putra
Popda 2005

Tarakan
Juara II
Propinsi
3.
Basket Putra
Popda 2006

Tarakan
Juara IV
Propinsi
4.
Mustawan Ani Jaya
Perkemahan Ilmiah Remaja Nasional
Tahun 2006
Di Mojokerto
Juara II Tingkat Nasional
5.
Fransiska Dimitri
Perkemahan Ilmiah Remaja Nasional
Tahun 2006
Di Mojokerto
Juara III Tingkat Nasional
6.
Viriyanata Wijaya
Perkemahan Ilmiah Remaja Nasional
Tahun 2006
Di Mojokerto
Juara V Tingkat Nasional
7.
Dewi Wulandari
Lomba Iptek tertulis L I P I
Tahun 2006

Juara VI Tingkat Nasional
8.
P M R
Jumbara Cabang Bulungan
Tahun 2006
Di Tanjung Selor
Juara I
Kab. Bulungan
9.
P M R
Jumbara Nasional
Tahun 2006
Di Pelembang
Juara IV Nasional


Prestasi Lainnya
No.
N a m a
Kegiatan
Tgl.Kegiatan
Pelaksana
Peringkat
1.
Drs. Saptono
Seleksi Guru Berprestasi

Dinas Pendidikan Kal-Tim
Peserta
2.
Agus Sunantyo
Guru Pendamping LP KIR tingkat Nasional
2 s/d 9 Juli 2006 di Mojokerto
L I P I

3.
Sunjono, S.Pd.
Guru Pendamping LP KIR tingkat Nasional
2 s/d 9 Juli 2006 di Mojokerto
L I P I
terbaik
4.
Sekolah
Lomba Sekolah Sehat
2006
Bapedalda Kab. Bulungan
Juara III Kabupaten

BAB IV
STRUTUR DAN MUATAN KURIKULUM
A. STRUKTUR KURIKULUM
Struktur kurikulum merupakan pola dan susunan mata pelajaran yang harus ditempuh oleh peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Kedalaman muatan kurikulum pada setiap mata pelajaran pada setiap satuan pendidikan dituangkan dalam kompetensi yang harus dikuasai peserta didik sesuai dengan beban belajar yang tercantum dalam struktur kurikulum. Kompetensi yang dimaksud terdiri atas standar kompetensi dan kompetensi dasar yang dikembangkan berdasarkan standar kompetensi lulusan. Muatan lokal dan kegiatan pengembangan diri merupakan bagian integral dari struktur kurikulum pada jenjang pendidikan dasar dan menengah.
Struktur kurikulum SMA/MA meliputi substansi pembelajaran yang ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama tiga tahun mulai Kelas X sampai dengan Kelas XII. Struktur kurikulum disusun berdasarkan standar kompetensi lulusan dan standar kompetensi mata pelajaran.
Pengorganisasian kelas-kelas pada SMA/MA dibagi ke dalam dua kelompok, yaitu kelas X merupakan program umum yang diikuti oleh seluruh peserta didik, dan kelas XI dan XII merupakan program penjurusan yang terdiri atas empat program: (1) Program Ilmu Pengetahuan Alam, (2) Program Ilmu Pengetahuan Sosial, (3) Program Bahasa, dan (4) Program Keagamaan, khusus untuk MA.
a. Kurikulum SMA/MA Kelas X
1) Kurikulum SMA/MA Kelas X terdiri atas 16 mata pelajaran, muatan lokal, dan pengembangan diri seperti tertera pada Tabel 4.
Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah, yang materinya tidak dapat dikelompokkan ke dalam mata pelajaran yang ada. Substansi muatan lokal ditentukan oleh satuan pendidikan.
Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran yang harus diasuh oleh guru. Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan minat setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan atau dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri dilakukan melalui kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial, belajar, dan pengembangan karir peserta didik.
2) Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran dialokasikan sebagaimana tertera dalam struktur kurikulum. Satuan pendidikan dimungkinkan menambah maksimum empat jam pembelajaran per minggu secara keseluruhan.
3) Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 45 menit.
4) Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran (dua semester) adalah 34-38 minggu.
a. Struktur kurikulum SMA/MA Kelas X
Tabel 4. Struktur Kurikulum SMA/MA Kelas X
Komponen
Alokasi Waktu
Semester 1
Semester 2
A. Mata Pelajaran


1. Pendidikan Agama
3
3
2. Pendidikan Kewarganegaraan
2
2
3. Bahasa Indonesia
4
4
4. Bahasa Inggris
4
4
5. Matematika
6
6
6. Fisika
4
4
7. Biologi
8. Kimia
2
4
2
4
9. Sejarah
10. Geografi
11. Ekonomi
12. Sosiologi
1
2
2
2
2
1
2
2
13. Seni Budaya
2
2
14. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
2
2
15. Teknologi Informasi dan Komunikasi
16. Keterampilan /Bahasa Asing
2

-
2

-
B. Muatan Lokal
2
2
C. Pengembangan Diri
2*)
2*)
Jumlah
44
44
2*) Ekuivalen 2 jam pembelajara
b. Kurikulum SMA/MA Kelas XI dan XII
1) Kurikulum SMA/MA Kelas XI dan XII Program IPA, Program IPS, Program Bahasa, dan Program Keagamaan terdiri atas 13 mata pelajaran, muatan lokal, dan pengembangan diri. Kurikulum tersebut secara berturut-turut disajikan pada Tabel 5, 6, 7, dan 8.
Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah, yang materinya tidak dapat dikelompokkan ke dalam mata pelajaran yang ada. Substansi muatan lokal ditentukan oleh satuan pendidikan.
Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran yang harus diasuh oleh guru. Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan minat setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan atau dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri dilakukan melalui kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial, belajar, dan pengembangan karir peserta didik.
2) Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran dialokasikan sebagaimana tertera dalam struktur kurikulum. Satuan pendidikan dimungkinkan menambah maksimum empat jam pembelajaran per minggu secara keseluruhan.
3) Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 45 menit.
4) Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran (dua semester) adalah 34-38 minggu.
5) Tabel 5. Struktur Kurikulum SMA/MA Kelas XI dan XII program IPA

Komponen
Alokasi Waktu
Kelas XI
Kelas XII
Smt 1
Smt 2
Smt 1
Smt 2
A. Mata Pelajaran
1. Pendidikan Agama

2
2
2
2
2. Pendidikan Kewarganegaraan
2
2
2
2
3. Bahasa Indonesia
4
4
4
4
4. Bahasa Inggris
5
5
5
5
5. Matematika
6
6
6
6
6. Fisika
6
6
5
5
7. Kimia
6
6
6
6
8. Biologi
5
5
5
5
9. Sejarah
1
1
1
1
10. Seni Budaya
2
2
2
2
11. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
2
2
2
2
12. Teknologi Informasi dan Komunikasi
2
2
2
2
13. Keterampilan/ Bahasa Asing
-
-
-
-
B. Muatan Lokal
2
2
2
2
C. Pengembangan Diri
2*)
2*)
2*)
2*)
Jumlah
44
44
44
44
2*) Ekuivalen 2 jam pembelajaran
Tabel 6. Struktur Kurikulum SMA/MA Kelas XI dan XII program IPS
Komponen
Alokasi Waktu
Kelas XI
Kelas XII
Smt 1
Smt 2
Smt 1
Smt 2
A. Mata Pelajaran
1. Pendidikan Agama

3

3

3

3
2. Pendidikan Kewarganegaraan
2
2
2
2
3. Bahasa Indonesia
4
4
4
4
4. Bahasa Inggris
5
5
5
5
5. Matematika
4
4
4
4
6. Sejarah
4
4
4
4
7. Geografi
3
3
3
3
8. Ekonomi
6
6
6
6
9. Sosiologi
6
6
5
5
10. Seni Budaya
2
2
2
2
11. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
2
2
2
2
12. Teknologi Informasi dan Komunikasi
2
2
2
2
13. Keterampilan/Bahasa Asing
-
-
-
-
B. Muatan Lokal
2
2
2
2
C. Pengembangan Diri
2*)
2*)
2*)
2*)
Jumlah
44
44
44
44
2*) Ekuivalen 2 jam pembelajaran
B. MUATAN KURIKULUM
Struktur dan muatan KTSP pada jenjang pendidikan dasar dan menengah yang tertuang dalam SI meliputi lima kelompok mata pelajaran sebagai berikut.
(1) Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia
(2) Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian
(3) Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi
(4) Kelompok mata pelajaran estetika
(5) Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan
Kelompok mata pelajaran tersebut dilaksanakan melalui muatan dan/atau kegiatan pembelajaran sebagaimana diuraikandalam PP19/2005 Pasal 7.
Muatan KTSP meliputi sejumlah mata pelajaran yang keluasan dan kedalamannya merupakan beban belajar bagi peserta didik pada satuan pendidikan. Di samping itu materi muatan lokal dan kegiatan pengembangan diri termasuk ke dalam isi kurikulum.
1. Mata pelajaran
Mata pelajaran beserta alokasi waktu untuk masing-masing tingkat satuan pendidikan berpedoman pada struktur kurikulum yang tercantum dalam SI.
2. Muatan Lokal
Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah, yang materinya tidak sesuai menjadi bagian dari mata pelajaran lain dan atau terlalu banyak sehingga harus menjadi mata pelajaran tersendiri. Substansi muatan lokal ditentukan oleh satuan pendidikan, tidak terbatas pada mata pelajaran keterampilan. Muatan lokal merupakan mata pelajaran, sehingga satuan pendidikan harus mengembangkan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar untuk setiap jenis muatan lokal yang diselenggarakan. Satuan pendidikan dapat menyelenggarakan satu mata pelajaran muatan lokal setiap semester. Ini berarti bahwa dalam satua tahun satuan pendidikan dapat menyelenggarakan dua mata pelajaran muatan lokal.
3. Kegiatan Pengembangan Diri
Pengembangan diri adalah kegiatan yang bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, minat, setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan/atau dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri dapat dilakukan antara lain melalui kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial, belajar, dan pengembangan karier peserta didik serta kegiatan keparamukaan, kepemimpinan, dan kelompok ilmiah remaja.
Khusus untuk sekolah menengah kejuruan pengembangan diri terutama ditujukan untuk pengembangan kreativitas dan bimbingan karier.
Pengembangan diri untuk satuan pendidikan khusus menekankan pada peningkatan kecakapan hidup dan kemandirian sesuai dengan kebutuhan khusus peserta didik.
Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran. Penilaian kegiatan pengembangan diri dilakukan secara kualitatif, tidak kuantitatif seperti pada mata pelajaran.
4. Pengaturan Beban Belajar
a. Beban belajar dalam sistem paket digunakan oleh tingkat satuan pendidikan SD/MI/SDLB, SMP/MTs/SMPLB baik kategori standar maupun mandiri, SMA/MA/SMALB /SMK/MAK kategori standar.
Beban belajar dalam sistem kredit semester (SKS) dapat digunakan oleh SMP/MTs/SMPLB kategori mandiri, dan oleh SMA/MA/SMALB/SMK/MAK kategori standar.
Beban belajar dalam sistem kredit semester (SKS) digunakan oleh SMA/MA/SMALB/SMK/MAK kategori mandiri.
b. Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran pada sistem paket dialokasikan sebagaimana tertera dalam struktur kurikulum. Pengaturan alokasi waktu untuk setiap mata pelajaran yang terdapat pada semester ganjil dan genap dalam satu tahun ajaran dapat dilakukan secara fleksibel dengan jumlah beban belajar yang tetap. Satuan pendidikan dimungkinkan menambah maksimum empat jam pembelajaran per minggu secara keseluruhan. Pemanfaatan jam pembelajaran tambahan mempertimbangkan kebutuhan peserta didik dalam mencapai kompetensi, di samping dimanfaatkan untuk mata pelajaran lain yang dianggap penting dan tidak terdapat di dalam struktur kurikulum yang tercantum di dalam Standar Isi.
c. Alokasi waktu untuk penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur dalam sistem paket untuk SMA 0% - 60% dari waktu kegiatan tatap muka mata pelajaran yang bersangkutan. Pemanfaatan alokasi waktu tersebut mempertimbangkan potensi dan kebutuhan peserta didik dalam mencapai kompetensi.
d. Alokasi waktu untuk praktik, dua jam kegiatan praktik di sekolah setara dengan satu jam tatap muka. Empat jam praktik di luar sekolah setara dengan satu jam tatap muka.
e. Alokasi waktu untuk tatap muka, penugasan terstruktur, dan kegiatan mandiri tidak terstruktur untuk SMP/MTs dan SMA/MA/SMK/MAK yang menggunakan sistem SKS mengikuti aturan sebagai berikut.
(1) Satu SKS pada SMP/MTs terdiri atas: 40 menit tatap muka, 20 menit kegiatan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur.
(2) Satu SKS pada SMA/MA/SMK/MAK terdiri atas: 45 menit / tatap muka, 25 menit kegiatan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur.
5. Ketuntasan Belajar
Ketuntasan belajar setiap indikator yang telah ditetapkan dalam suatu kompetensi dasar berkisar antara 0-100%. Kriteria ideal ketuntasan untuk masing-masing indikator 75%. Satuan pendidikan harus menentukan kriteria ketuntasan minimal dengan mempertimbangkan tingkat kemampuan rata-rata peserta didik, kompleksitas kompetensi, serta kemampuan sumber daya pendukung dalam penyelenggaraan pembelajaran. Satuan pendidikan diharapkan meningkatkan kriteria ketuntasan belajar secara terus menerus untuk mencapai kriteria ketuntasan ideal.
Pelaporan hasil belajar (raport) peserta didik diserahkan pada satuan pendidikan dengan memperhatikan rambu-rambu yang disusun oleh direktorat teknis terkait.

6. Kenaikan Kelas, Penjurusan dan Kelulusan
6.1 Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun ajaran. Kriteria kenaikan kelas diatur oleh tim verivikasi kenaikan kelas yang terdiridari: Kepala sekolah, Wakasek, Guru BK, guru Mata pelajaran , Wali kelas dan unsur-unsur terkait.
6.2 Penjurusan dilakukan pada kelas XI dan XII di SMA/MA. Kriteria penjurusan diatur oleh direktorat teknis terkait.
Penjurusan pada SMK/MAK didasarkan pada spektrum pendidikan kejuruan yang diatur oleh direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan.
6.3 Sesuai dengan ketentuan PP 19/2005 Pasal 72 Ayat (1), peserta didik dinyatakan lulus dari satuan pendidikan pada pendidikan dasar dan menengah setelah:
a. menyelesaikan seluruh program pembelajaran;
b. memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika, dan kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan;
c. lulus ujian sekolah/madrasah untuk kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi; dan
d. lulus Ujian Nasional.
Ketentuan mengenai penilaian akhir dan ujian sekolah/madrasah diatur lebih lanjut dengan peraturan Menteri berdasarkan usulan BSNP.
b. Pendidikan Kecakapan Hidup
1. Kurikulum untuk SD/MI/SDLB, SMP/MTs/SMPLB, SMA/MA/ SMALB, SMK/MAK dapat memasukkan pendidikan kecakapan hidup, yang mencakup kecakapan pribadi, kecakapan sosial, kecakapan akademik dan/atau kecakapan vokasional.
2. Pendidikan kecakapan hidup dapat merupakan bagian integral dari pendidikan semua mata pelajaran dan/atau berupa paket/modul yang direncanakan secara khusus.
3. Pendidikan kecakapan hidup dapat diperoleh peserta didik dari satuan pendidikan yang bersangkutan dan/atau dari satuan pendidikan formal lain dan/atau nonformal.
4. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global
5. Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global adalah pendidikan yang memanfaatkan keunggulan lokal dan kebutuhan daya saing global dalam aspek ekonomi, budaya, bahasa, teknologi informasi dan komunikasi, ekologi, dan lain-lain, yang semuanya bermanfaat bagi pengembangan kompetensi peserta didik.
6. Kurikulum untuk semua tingkat satuan pendidikan dapat memasukkan pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global.
7. Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global dapat merupakan bagian dari semua mata pelajaran dan juga dapat menjadi mata pelajaran muatan lokal.
8. Pendidikan berbasis keunggulan lokal dapat diperoleh peserta didik dari satuan pendidikan formal lain dan/atau satuan pendidikan nonformal.
9. Kalender Pendidikan
10. Satuan pendidikan dasar dan menengah dapat menyusun kalender pendidikan sesuai dengan kebutuhan daerah, karakteristik sekolah, kebutuhan peserta didik dan masyarakat, dengan memperhatikan kalender pendidikan sebagaimana yang dimuat dalam Standar Isi.
11. Kurikulum satuan pendidikan pada setiap jenis dan jenjang diselenggarakan dengan mengikuti kalender pendidikan pada setiap tahun ajaran. Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun ajaran yang mencakup permulaan tahun pelajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur.
C . Alokasi Waktu
Permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran pada awal tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan.
Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk setiap tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan.
Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu, meliputi jumlah jam pembelajaran untuk seluruh matapelajaran termasuk muatan lokal, ditambah jumlah jam untuk kegiatan pengembangan diri.
Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan pembelajaran terjadwal pada satuan pendidikan yang dimaksud. Waktu libur dapat berbentuk jeda tengah semester, jeda antar semester, libur akhir tahun pelajaran, hari libur keagamaan, hari libur umum termasuk hari-hari besar nasional, dan hari libur khusus.
Alokasi waktu minggu efektif belajar, waktu libur dan kegiatan lainnya tertera pada Tabel 26.

































Tabel 26. Alokasi Waktu pada Kelender Pendidikan

No
Kegiatan
Alokasi Waktu
Keterangan
1.
Minggu efektif belajar
Minimum 34 minggu dan maksimum 38 minggu
Digunakan untuk kegiatan pembelajaran efektif pada setiap satuan pendidikan
2.
Jeda tengah semester
Maksimum 2 minggu
Satu minggu setiap semester
3.
Jeda antarsemester
Maksimum 2 minggu

Antara semester I dan II
4.
Libur akhir tahun pelajaran
Maksimum 3 minggu
Digunakan untuk penyiapan kegiatan dan administrasi akhir dan awal tahun pelajaran
5.
Hari libur keagamaan
2 – 4 minggu
Daerah khusus yang memerlukan libur keagamaan lebih panjang dapat mengaturnya sendiri tanpa mengurangi jumlah minggu efektif belajar dan waktu pembelajaran efektif
6.
Hari libur umum/nasional
Maksimum 2 minggu
Disesuaikan dengan Peraturan Pemerintah
7.
Hari libur khusus
Maksimum 1 minggu
Untuk satuan pendidikan sesuai dengan ciri kekhususan masing-masing
8.
Kegiatan khusus sekolah/madrasah
Maksimum 3 minggu
Digunakan untuk kegiatan yang diprogramkan secara khusus oleh sekolah/madrasah tanpa mengurangi jumlah minggu efektif belajar dan waktu pembelajaran efektif
D . Penetapan Kalender Pendidikan
1. Permulaan tahun pelajaran adalah bulan Juli setiap tahun dan berakhir pada bulan Juni tahun berikutnya.
2. Hari libur sekolah ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional, dan/atau Menteri Agama dalam hal yang terkait dengan hari raya keagamaan, Kepala



Daerah tingkat Kabupaten/Kota, dan/atau organisasi penyelenggara pendidikan dapat menetapkan hari libur khusus.
3. Pemerintah Pusat/Provinsi/Kabupaten/Kota dapat menetapkan hari libur serentak untuk satuan-satuan pendidikan.
4. Kalender pendidikan untuk setiap satuan pendidikan disusun oleh masing-masing satuan pendidikan berdasarkan alokasi waktu sebagaimana tersebut pada dokumen Standar Isi ini dengan memperhatikan ketentuan dari pemerintah/pemerintah daerah.















BAB V
PENGEMBANGAN SILABUS
A. Pengertian Silabus
Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi , kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar.
B. Prinsip Pengembangan Silabus
1. Ilmiah
Keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi muatan dalam silabus harus benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara keilmuan.
2. Relevan
Cakupan, kedalaman, tingkat kesukaran dan urutan penyajian materi dalam silabus sesuai dengan tingkat perkembangan fisik, intelektual, sosial, emosional, dan spritual peserta didik.
3. Sistematis
Komponen-komponen silabus saling berhubungan secara fungsional dalam mencapai kompetensi.
4. Konsisten
Adanya hubungan yang konsisten (ajeg, taat asas) antara kompetensi dasar, indikator, materi pokok/pembelajaran, pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian.
5. Memadai
Cakupan indikator, materi pokok/pembelajaran, pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian cukup untuk menunjang pencapaian kompetensi dasar.
6. Aktual dan Kontekstual
Cakupan indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian memperhatikan perkembangan ilmu, teknologi, dan seni mutakhir dalam kehidupan nyata, dan peristiwa yang terjadi.
7. Fleksibel
Keseluruhan komponen silabus dapat mengakomodasi keragaman peserta didik, pendidik, serta dinamika perubahan yang terjadi di sekolah dan tuntutan masyarakat.
8. Menyeluruh
Komponen silabus mencakup keseluruhan ranah kompetensi (kognitif, afektif, psikomotor).
C. Unit Waktu Silabus
1. Silabus mata pelajaran disusun berdasarkan seluruh alokasi waktu yang disediakan untuk mata pelajaran selama penyelenggaraan pendidikan di tingkat satuan pendidikan.
2. Penyusunan silabus memperhatikan alokasi waktu yang disediakan per semester, per tahun, dan alokasi waktu mata pelajaran lain yang sekelompok.
3. Implementasi pembelajaran per semester menggunakan penggalan silabus sesuai dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar untuk mata pelajaran dengan alokasi waktu yang tersedia pada struktur kurikulum. Bagi SMK/MAK menggunakan penggalan silabus berdasarkan satuan kompetensi.
D. Pengembang Silabus
Pengembangan silabus dapat dilakukan oleh para guru secara mandiri atau berkelompok DI SMA Negeri I Tarakan atau beberapa sekolah, kelompok Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) pada atau Pusat Kegiatan Guru (PKG), dan Dinas Pendikan.
1. Disusun secara mandiri oleh guru apabila guru yang bersangkutan mampu mengenali karakteristik peserta didik, kondisi sekolah/madrasah dan lingkungannya.
2. Apabila guru mata pelajaran karena sesuatu hal belum dapat melaksanakan pengembangan silabus secara mandiri, maka pihak
sekolah/madrasah dapat mengusahakan untuk membentuk kelompok guru mata pelajaran untuk mengembangkan silabus yang akan digunakan oleh sekolah/madrasah tersebut.
3. Di SMA Negeri I Tarakan semua guru kelas, dari kelas X sampai dengan kelas XII, menyusun silabus secara bersama.
4. Sekolah/Madrasah yang belum mampu mengembangkan silabus secara mandiri, sebaiknya bergabung dengan sekolah-sekolah/madrasah-madrasah lain melalui forum MGMP/PKG untuk bersama-sama mengembangkan silabus yang akan digunakan oleh sekolah-sekolah/madrasah-madrasah dalam lingkup MGMP/PKG setempat.
5. Dinas Pendidikan/Departemen yang menangani urusan pemerintahan di bidang agama setempat dapat memfasilitasi penyusunan silabus dengan membentuk sebuah tim yang terdiri dari para guru berpengalaman di bidangnya masing-masing
E. Langkah-langkah Pengembangan Silabus
1. Mengkaji Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
Mengkaji standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran sebagaimana tercantum pada Standar Isi, dengan memperhatikan hal-hal berikut :
a. urutan berdasarkan hierarki konsep disiplin ilmu dan/atau tingkat kesulitan materi, tidak harus selalu sesuai dengan urutan yang ada di SI;
b. keterkaitan antara standar kompetensi dan kompetensi dasar dalam mata pelajaran;
c. keterkaitan antara standar kompetensi dan kompetensi dasar antarmata pelajaran.
2. Mengidentifikasi Materi Pokok/Pembelajaran
Mengidentifikasi materi pokok/pembelajaran yang menunjang pencapaian kompetensi dasar dengan mempertimbangkan:
a. potensi peserta didik;
b. relevansi dengan karakteristik daerah,
c. tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional, sosial, dan spritual peserta didik;
d. kebermanfaatan bagi peserta didik;
e. struktur keilmuan;
f. aktualitas, kedalaman, dan keluasan materi pembelajaran;
g. relevansi dengan kebutuhan peserta didik dan tuntutan lingkungan; dan
h. alokasi waktu.
3. Mengembangkan Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang melibatkan proses mental dan fisik melalui interaksi antarpeserta didik, peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya dalam rangka pencapaian kompetensi dasar. Pengalaman belajar yang dimaksud dapat terwujud melalui penggunaan pendekatan pembelajaran yang bervariasi dan berpusat pada peserta didik. Pengalaman belajar memuat kecakapan hidup yang perlu dikuasai peserta didik.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam mengembangkan kegiatan pembelajaran adalah sebagai berikut.
a. Kegiatan pembelajaran disusun untuk memberikan bantuan kepada para pendidik, khususnya guru, agar dapat melaksanakan proses pembelajaran secara profesional.
b. Kegiatan pembelajaran memuat rangkaian kegiatan yang harus dilakukan oleh peserta didik secara berurutan untuk mencapai kompetensi dasar.
c. Penentuan urutan kegiatan pembelajaran harus sesuai dengan hierarki konsep materi pembelajaran.
d. Rumusan pernyataan dalam kegiatan pembelajaran minimal mengandung dua unsur penciri yang mencerminkan pengelolaan pengalaman belajar siswa, yaitu kegiatan siswa dan materi.



4. Merumuskan Indikator Pencapaian Kompetensi
Indikator merupakan penanda pencapaian kompetensi dasar yang ditandai oleh perubahan perilaku yang dapat diukur yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta didik, mata pelajaran, satuan pendidikan, potensi daerah dan dirumuskan dalam kata kerja operasional yang terukur dan/atau dapat diobservasi. Indikator digunakan sebagai dasar untuk menyusun alat penilaian.
5. Penentuan Jenis Penilaian
Penilaian pencapaian kompetensi dasar peserta didik dilakukan berdasarkan indikator. Penilaian dilakukan dengan menggunakan tes dan non tes dalam bentuk tertulis maupun lisan, pengamatan kinerja, pengukuran sikap, penilaian hasil karya berupa tugas, proyek dan/atau produk, penggunaan portofolio, dan penilaian diri.
Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis, dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan keputusan.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penilaian.
a. Penilaian diarahkan untuk mengukur pencapaian kompetensi.
b. Penilaian menggunakan acuan kriteria; yaitu berdasarkan apa yang bisa dilakukan peserta didik setelah mengikuti proses pembelajaran, dan bukan untuk menentukan posisi seseorang terhadap kelompoknya.
c. Sistem yang direncanakan adalah sistem penilaian yang berkelanjutan. Berkelanjutan dalam arti semua indikator ditagih, kemudian hasilnya dianalisis untuk menentukan kompetensi dasar yang telah dimiliki dan yang belum, serta untuk mengetahui kesulitan peserta didik.
d. Hasil penilaian dianalisis untuk menentukan tindak lanjut. Tindak lanjut berupa perbaikan proses pembelajaran berikutnya, program remedi bagi peserta didik yang pencapaian kompetensinya di bawah kriteria ketuntasan, dan program pengayaan bagi peserta didik yang telah memenuhi kriteria ketuntasan.
e. Sistem penilaian harus disesuaikan dengan pengalaman belajar yang ditempuh dalam proses pembelajaran. Misalnya, jika pembelajaran menggunakan pendekatan tugas observasi lapangan maka evaluasi harus diberikan baik pada proses (keterampilan proses) misalnya teknik wawancara, maupun produk/hasil melakukan observasi lapangan yang berupa informasi yang dibutuhkan.
6. Menentukan Alokasi Waktu
Penentuan alokasi waktu pada setiap kompetensi dasar didasarkan pada jumlah minggu efektif dan alokasi waktu mata pelajaran per minggu dengan mempertimbangkan jumlah kompetensi dasar, keluasan, kedalaman, tingkat kesulitan, dan tingkat kepentingan kompetensi dasar. Alokasi waktu yang dicantumkan dalam silabus merupakan perkiraan waktu rerata untuk menguasai kompetensi dasar yang dibutuhkan oleh peserta didik yang beragam.
7. Menentukan Sumber Belajar
Sumber belajar adalah rujukan, objek dan/atau bahan yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran, yang berupa media cetak dan elektronik, narasumber, serta lingkungan fisik, alam, sosial, dan budaya.
Penentuan sumber belajar didasarkan pada standar kompetensi dan kompetensi dasar serta materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi.
F. Contoh Model Silabus
Dalam menyusun silabus dapat menggunakan salah satu format yang sesuai dengan kebutuhan satuan pendidikan. Pada dasarnya ada dua jenis, yaitu jenis kolom (format 1) dan jenis uraian (format 2). Dalam menyusun format urutan KD, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator dan seterusnya dapat ditetapkan oleh mas
masing satuan pendidikan, sejauh tidak mengurangi komponen-komponen dalam silabus
Format 1

CONTOH SILABUS

Nama Sekolah : SMA Negeri I Tg. Selor
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/semester : X / 1
Standar Kompetensi :
1. Memecahkan masalah yang berkaitan dengan bentuk pangkat, akar, dan logaritma :
4.1 Menggunakan aturan pangkat akar, dan logaritma
· Mengubah bentuk pangkat negatif ke pangkat positif dan sebaliknya
· Mengubah bentuk akar ke bentuk pangkat dan sebaliknya
· Melakukan operasi aljabar pada bentuk pangkat dan akar
· Menyederhanakan bentuk aljabar yang memuat pangkat rasional
· Merasionalkan bentuk akar
· Mengubah bentuk pangkat ke bentuk logaritma dan sebaliknya
· Melakukan operasi aljabar dalam bentuk logaritma
· Menentukan syarat perpangkatan, penarikan akar dan logaritma
Bentuk pangkat, akar, dan logaritma
Ø Menyimak pemahaman tentang bentuk pangkat, akar dan logaritma beserta keterkaitannya
Ø Mendefinisikan bentuk pangkat ,akar dan logaritma
Ø Mendeskrifsikan bentuk pangkat,akar dan logaritma serta hubungan satu dengan yang lainnya
Ø Mengaflikasikan rumus-rumus bentuk akar
Ø Mengaflikasikan rumus-rumus bentuk logaritma
Ø


· Menyimak pemahaman tentang bentuk pangkat, akar dan logaritma beserta keterkaitannya

· Mendefinisikan bentuk pangkat, akar dan logaritma.

· Mendiskripsikan bentuk pangkat, akar dan logaritma, serta hubungan satu dengan lainnya.

· Mengaplikasikan rumus-rumus bentuk pangkat

· Mengaplikasikan rumus-rumus bentuk akar

· Mengaplikasikan rumus-rumus bentuk logaritma



Metode :
Tugas Individu
Tugas Kelompok
Ulangan


Bentuk Instrumen :

Kuiz
Tes tertulis PG
Tes Tertulis Uraian









10 x 45 menit

Sumber belajar

Buku Paket
Buku Reperensi lain



Alat
· Laptop
· LCD









:
Format 2
CONTOH RPP

RENCANA PELAKSANAAN PENGAJARAN

Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : 10/1
Alokasi Waktu ; 2 X 45 menit

I
Standar Kompetensi:
Menggunakan operasi dan sifat-sipat serta memanipulasialjabar dalam pemecahan masalah yang berkaitan dengan bentuk pangkat, akar dan logaritma ,persamaan kuadrat dan fungsi kuadrat, sistempersamaanlinier kuadrat, persamaan logaritma

II
Kompetensi Dasar
Menggunakan sifat dan aturan tentang pangkat,akar dan logaritma dalam pemecahan masalah
III
Materi



IV
Sumber/Alat Bantu

V
Metode

VI
Kegiatan Belajar Mengajar
Pendahuluan



Pengembangan





Penutup


VII
Penilaian
Ø Penilaian proses belajar dilakukan selama berlangsungnya pembelajaran
Ø Penilaian hasil belajar dilakukan setelah proses pembelajaran satu atau dua pokok bahasan
Ø Alat Penilaian (terlampir)

Tanjung Selor, Januari 2007
Guru Mata Pelajaran


................................
NIP..........................







G. Pengembangan Silabus Berkelanjutan
Dalam implementasinya, silabus dijabarkan dalam rencana pelaksanaan pembelajaran, dilaksanakan, dievaluasi, dan ditindaklanjuti oleh masing-masing guru.
Silabus harus dikaji dan dikembangkan secara berkelanjutan dengan memperhatikan masukan hasil evaluasi hasil belajar, evaluasi proses (pelaksanaan pembelajaran),dan evaluasi rencana pembelajaran.
IV. PELAKSANAAN PENYUSUNAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN
A. Analisis Konteks
1. Mengidentifikasi SI dan SKL sebagai acuan dalam penyusunan KTSP.
2. Menganalisis kondisi yang ada di satuan pendidikan yang meliputi peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan, sarana prasarana, biaya, dan program-program.
3. Menganalisis peluang dan tantangan yang ada di masyarakat dan lingkungan sekitar: komite sekolah, dewan pendidikan, dinas pendidikan, asosiasi profesi, dunia industri dan dunia kerja, sumber daya alam dan sosial budaya.
B. Mekanisme Penyusunan
1. Tim Penyusun
Tim penyusun KTSP pada SMA Negeri I Tanjung Selor terdiri atas guru, konselor, dan kepala sekolah sebagai ketua merangkap anggota. Di dalam kegiatan tim penyusun melibatkan komite sekolah, dan nara sumber, serta pihak lain yang terkait. di Supervisi dilakukan oleh dinas yang bertanggung jawab di bidang pendidikan tingkat tingkat provinsi.
2. Kegiatan
Penyusunan KTSP merupakan bagian dari kegiatan perencanaan sekolah. Kegiatan ini dapat berbentuk rapat kerja dan/atau lokakarya sekolah/madrasah dan/atau kelompok sekolah yang diselenggarakan dalam jangka waktu sebelum tahun pelajaran baru.
Tahap kegiatan penyusunan KTSP secara garis besar meliputi: penyiapan dan penyusunan draf, reviu dan revisi, serta finalisasi, pemantapan dan penilaian. Langkah yang lebih rinci dari masing-masing kegiatan diatur dan diselenggarakan oleh tim penyusun.
3. Pemberlakuan
Dokumen KTSP pada SD, SMP, SMA, dan SMK dinyatakan berlaku oleh kepala sekolah setelah mendapat pertimbangan dari komite sekolah dan diketahui oleh dinas tingkat kabupaten/kota yang bertanggung jawab di bidang pendidikan untuk SD dan SMP, dan tingkat propinsi untuk SMA dan SMK
Dokumen KTSP pada MI, MTs, MA, dan MAK dinyatakan berlaku oleh kepala madrasah setelah mendapat pertimbangan dari komite madrasah dan diketahui oleh departemen yang menangani urusan pemerintahan di bidang agama.
Dokumen kurikulum tingkat satuan pendidikan SDLB, SMPLB, dan SMALB dinyatakan berlaku oleh kepala sekolah serta mendapat pertimbangan dari komite sekolah dan diketahui dinas provinsi yang bertanggung jawab di bidang pendidikan.
C. STANDAR KOMPETENSI LULUSAN MATA PELAJARAN
SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 TANJUNG SELOR
a. Pendidikan Agama Islam SMAN 1 Tg. Selor
1. Memahami ayat-ayat Al-Qur’an yang berkaitan dengan fungsi manusia sebagai khalifah, demokrasi serta pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
2. Meningkatkan keimanan kepada Allah sampai Qadha dan Qadar melalui pemahaman terhadap sifat dan Asmaul Husna.
3. Berperilaku terpuji seperti hasnuzzhan, taubat dan raja dan meninggalkan perilaku tercela seperti isyrof, tabzir dan fitnah
4. Memahami sumber hukum Islam dan hukum taklifi serta menjelaskan hukum muamalah dan hukum keluarga dalam Islam
5. Memahami sejarah Nabi Muhammad pada periode Mekkah dan periode Madinah serta perkembangan Islam di Indonsia dan di dunia
b. Pendidikan Agama Kristen SMAN 1 Tg. Selor
1. Mewujudkan nilai-nilai kristiani dalam pergaulan antar pribadi dan kehidupan sosial
2. Merespon berbagai bentuk kehidupan modern, perkembangan budaya dan ilmu pengetahuan dan teknologi, dengan mengacu pada ajaran Kristen
3. Bertanggung jawab sebagai orang Kristen dalam kehidupan gereja, masyarakat dan bangsa
4. Menyampaikan berita damai dan menjadi pembawa damai sejahtera
c. Pendidikan Agama Katolik SMAN 1 Tg. Selor
Peserta didik dapat menguraikan pemahaman tentang pribadinya sebagai pria dan wanita serta sebagai Citra Allah yang memiliki akal budi untuk berpikir kritis serta memiliki suara hati dan kehendak yang bebas untuk bertindak secara bertanggung jawab.
1. Peserta didik menguraikan pemahaman tentang pribadi Yesus Kristus yang diwartakan oleh Kitab Suci dan diajarkan oleh Gereja dan bagaimana upaya nyata meneladani dalam hidup sehari-hari.
2. Peserta didik dapat menguraikan pemahaman makna Gereja, fungsi dan sifat-sifatnya serta hubungannya dengan dunia dan bagaimana menghayati dalam hidup bergereja.
3. Peserta didik menguraikan fungsi Gereja yaitu melanjutkan perutusan Yesus untuk mewartakan Kerajaan Allah dan melibatkan diri dalam perutusan itu untuk memperjuangkan martabat dan hak asasi manusia dengan menegakkan nilai-nilai Kerajaan Allah, antara lain: keadilan, kejujuran dan keutuhan
4. lingkungan hidup.
d. Pendidikan Kewarganegaraan SMAN 1 Tg. Selor
Memahami hakekat bangsa dan Negara Kesatuan Repubilik Indonesia
1. Menganalisis sikap positif terhadap penegakan hukum, peradilan nasional, dan tindakan anti korupsi
2. Menganalisis pola-pola dan partisipasi aktif dalam pemajuan, penghormatan serta penegakan HAM baik di Indonesia maupun di luar negeri
3. Menganalisis peran dan hak warganegara dan sistem pemerintahan NKRI
4. Menganalisis budaya politik demokrasi, konstitusi , kedaulatan negara, keterbukaan dan keadilan di Indonesia
5. Mengevaluasi hubungan internasional dan sistem hukum internasional
6. Mengevaluasi sikap berpolitik dan bermasyarakat madani sesuai dengan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945
7. Menganalisis peran Indonesia dalam politik dan hubungan internasional, regional, dan kerja sama global lainnya
8. Menganalisis sistem hukum internasional, timbulnya konflik internasional, dan mahkamah internasional
e. Bahasa Indonesia SMAN 1 Tg. Selor
Program IPA dan IPS
1. Mendengarkan
Memahami wacana lisan dalam kegiatan penyampaian berita, laporan, saran, berberita, pidato, wawancara, diskusi, seminar, dan pembacaan karya sastra berbentuk puisi, cerita rakyat, drama, cerpen, dan novel
2. Berbicara
Menggunakan wacana lisan untuk mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi dalam kegiatan berkenalan, diskusi, bercerita, presentasi hasil penelitian, serta mengomentari pembacaan puisi dan pementasan drama.
3. Membaca
Menggunakan berbagai jenis membaca untuk memahami wacana tulis teks nonsastra berbentuk grafik, tabel, artikel, tajuk rencana, teks pidato, serta teks sastra berbentuk puisi, hikayat, novel, biografi, puisi kontemporer, karya sastra berbagai angkatan dan sastra Melayu klasik

4. Menulis
Menggunakan berbagai jenis wacana tulis untuk mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi dalam bentuk teks narasi, deskripsi, eksposisi, argumentasi, teks pidato, proposal, surat dinas, surat dagang, rangkuman, ringkasan, notulen, laporan, resensi, karya ilmiah, dan berbagai karya sastra berbentuk puisi, cerpen, drama, kritik, dan esei
f. Bahasa Inggris SMAN 1 Tg. Selor
1. Mendengarkan
Memahami makna dalam wacana lisan interpersonal dan transaksional, secara formal maupun informal, dalam bentuk recount, narrative, procedure, descriptive, news item, report, analytical exposition, hortatory exposition, spoof, explanation, discussion, dan review, dalam konteks kehidupan sehari-hari
2. Berbicara
Mengungkapkan makna secara lisan dalam wacana interpersonal dan transaksional, secara formal maupun informal, dalam bentuk recount, narrative, procedure, descriptive, news item, report, analytical exposition, hortatory exposition, spoof, explanation, discussion, dan review, dalam konteks kehidupan sehari-hari
3. Membaca
Memahami makna dalam wacana tertulis interpersonal dan transaksional, secara formal maupun informal, dalam bentuk recount, narrative, procedure,
descriptive, news item, report, analytical exposition, hortatory exposition, spoof, explanation, discussion, dan review, dalam konteks kehidupan sehari-hari
4. Menulis
Mengungkapkan makna secara tertulis dalam wacana interpersonal dan transaksional, secara formal maupun informal, dalam bentuk recount, narrative, procedure, descriptive, news item, report, analytical exposition, hortatory exposition, spoof, explanation, discussion, dan review, dalam konteks kehidupan sehari-hari

g. Matematika SMAN 1 Tg. Selor
Program IPA
1. Memahami pernyataan dalam matematika dan ingkarannya, menentukan nilai kebenaran pernyataan majemuk dan pernyataan berkuantor, serta menggunakan prinsip logika matematika dalam pemecahan masalah
2. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan aturan pangkat, akar dan logaritma, fungsi aljabar sederhana, fungsi kuadrat, fungsi eksponen dan grafiknya, fungsi komposisi dan fungsi invers, persamaan dan pertidaksamaan kuadrat, persamaan lingkaran dan persamaan garis singgungnya, suku banyak, algoritma pembagian dan teorema sisa, program linear, matriks dan determinan, vektor, transformasi geometri dan komposisinya, barisan dan deret, serta menggunakannya dalam pemecahan masalah
3. Menentukan kedudukan, jarak dan besar sudut yang melibatkan titik, garis dan bidang di ruang dimensi tiga serta menggunakannya dalam pemecahan masalah
4. Memahami konsep perbandingan, fungsi, persamaan dan identitas trigonometri, rumus sinus dan kosinus jumlah dan selisih dua sudut, rumus jumlah dan selisih sinus dan kosinus, serta menggunakannya dalam pemecahan masalah
5. Memahami limit fungsi aljabar dan fungsi trigonometri di suatu titik dan sifat-sifatnya, turunan fungsi, nilai ekstrem, integral tak tentu dan integral tentu fungsi aljabar dan trigonometri, serta menerapkannya dalam pemecahan masalah
6. Memahami dan mengaplikasikan penyajian data dalam bentuk tabel, diagram, gambar, grafik, dan ogive, ukuran pemusatan, letak dan ukuran penyebaran, permutasi dan kombinasi, ruang sampel dan peluang kejadian dan menerapkannya dalam pemecahan masalah
7. Memiliki sikap menghargai matematika dan kegunaannya dalam kehidupan
8. Memiliki kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif, serta mempunyai kemampuan bekerjasama
Program IPS
1. Memahami pernyataan dalam matematika dan ingkarannya, menentukan nilai kebenaran pernyataan majemuk dan pernyataan berkuantor, serta menggunakan prinsip logika matematika dalam pemecahan masalah yang berkaitan dengan pernyataan majemuk dan pernyataan berkuantor
2. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan aturan pangkat, akar dan logaritma, fungsi aljabar sederhana, fungsi kuadrat dan grafiknya,persamaandan pertidaksamaan kuadrat, komposisi dan invers fungsi, program linear, matriks dan determinan, vektor, transformasi geometri dan komposisinya, barisan dan deret, serta menggunakannya dalam pemecahan masalah
3. Menentukan kedudukan, jarak dan besar sudut yang melibatkan titik, garis dan bidang di ruang dimensi tiga serta menggunakannya dalam pemecahan masalah
4. Memahami konsep perbandingan, fungsi, persamaan dan identitas trigonometri serta menggunakannya dalam pemecahan masalah
5. Memahami limit fungsi aljabar dan fungsi trigonometri di suatu titik dan sifat-sifatnya, turunan fungsi, nilai ekstrem, integral tak tentu dan integral tentu fungsi aljabar dan trigonometri, serta menerapkannya dalam pemecahan masalah
6. Mengaplikasikan penyajian data dalam bentuk tabel, diagram, gambar, grafik, dan ogive, ukuran pemusatan, letak dan ukuran penyebaran, permutasi dan kombinasi, ruang sampel dan peluang kejadian, dalam pemecahan masalah
7. Memiliki sikap menghargai matematika dan kegunaannya dalam kehidupan
8. Memiliki kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis dan kreatif, serta mempunyai kemampuan bekerjasama.
h. Fisika SMAN 1 Tg. Selor
1. Melakukan percobaan, antara lain merumuskan masalah, mengajukan dan menguji hipotesis, menentukan variabel, merancang dan merakit instrumen, mengumpulkan, mengolah dan menafsirkan data, menarik kesimpulan, serta mengkomunikasikan hasil percobaan secara lisan dan tertulis
2. Memahami prinsip-prinsip pengukuran dan melakukan pengukuran besaran fisika secara langsung dan tidak langsung secara cermat, teliti, dan obyektif
3. Menganalisis gejala alam dan keteraturannya dalam cakupan mekanika benda titik, kekekalan energi, impuls, dan momentum
4. Mendeskripsikan prinsip dan konsep konservasi kalor sifat gas ideal, fluida dan perubahannya yang menyangkut hukum termodinamika serta penerapannya dalam mesin kalor
5. Menerapkan konsep dan prinsip optik dan gelombang dalam berbagai penyelesaian masalah dan produk teknologi
6. Menerapkan konsep dan prinsip kelistrikan dan kemagnetan dalam berbagai masalah dan produk teknologi
i. Biologi SMAN 1 Tg. selor
1. Merumuskan masalah, mengajukan dan menguji hipotesis, menentukan variabel, merancang dan merakit instrumen, menggunakan berbagai peralatan untuk melakukan pengamatan dan pengukuran yang tepat dan teliti, mengumpulkan, mengolah, menafsirkan dan menyajikan data secara sistematis, dan menarik kesimpulan sesuai dengan bukti yang diperoleh, serta
berkomunikasi ilmiah hasil percobaan secara lisan dan tertulis
2. Memahami keanekaragaman hayati dan klasifikasinya, peranan keanekaragaman hayati bagi kehidupan dan upaya pelestariannya.
3. Menganalisis hubungan antar komponen ekosistem, perubahan materi dan energi, serta peranan manusia dalam keseimbangan ekosistem
4. Memahami konsep sel dan jaringan, keterkaitan antara struktur dan fungsi organ, kelainan dan penyakit yang mungkin terjadi pada sistem organ, serta implikasinya pada sains, lingkungan, teknologi dan masyarakat
5. Memahami faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan, proses metabolisme dan hereditas, evolusi dan implikasinya dengan sains, lingkungan, teknologi dan masyarakat
6. Memahami prinsip-prinsip dasar bioteknologi serta implikasinya pada sains, lingkungan, teknologi dan masyarakat

j. Kimia SMAN 1 Tg. selor
Melakukan percobaan, antara lain merumuskan masalah, mengajukan dan menguji hipotesis, menentukan variabel, merancang dan merakit instrumen, mengumpulkan, mengolah dan menafsirkan data, menarik kesimpulan, serta mengkomunikasikan hasil percobaan secara lisan dan tertulis
1. Memahami hukum dasar dan penerapannya, cara perhitungan dan pengukuran, fenomena reaksi kimia yang terkait dengan kinetika, kesetimbangan, kekekalan masa dan kekekalan energi.
2. Memahami sifat berbagai larutan asam-basa, larutan koloid, larutan elektrolit-non elektrolit, termasuk cara pengukuran dan kegunaannya
3. Memahami konsep reaksi oksidasi-reduksi dan elektrokimia serta penerapannya dalam fenomena pembentukan energi listrik, korosi logam, dan pemisahan bahan (elektrolisis)
4. Memahami struktur molekul dan reaksi senyawa organik yang meliputi benzena dan turunannya, lemak, karbohidrat, protein, dan polimer serta kegunaannya dalam kehidupan sehari-hari
k. Sejarah SMAN 1 Tg. Selor
Kelas X
1. Memahami ruang lingkup ilmu sejarah
2. Menggunakan prinsip-prinsip dasar penelitian sejarah
3. Menganalisis masa pra-aksara dan masyarakat aksara pada masyrakat Indonesia
4. Menganalisis kehidupan awal masyarakat di Indonesia meliputi peradaban awal, asal-usul dan persebaran manusia di wilayah nusantara/Indonesia
Program IPA
1. Menganalisis perkembangan masa negara-negara tradisional yang meliputi masa Hindu-Buddha, Islam di Indonesia
2. Membandingkan perkembangan masyarakat Indonesia masa penjajahan Hindia-Belanda dan Pemerintahan Pendudukan Jepang.
3. Menganalisis proses kelahiran dan pertumbuhan nasionalisme di Indonesia
4. Merenkonstruksi perkembangan masyarakat Indonesia sejak Proklamasi Kemerdekaan sampai dengan periode Demokrasi terpimpin
5. Merekonstruksi pergantian pemerintahan masa awal kemerdekaan (1945-1955), Demokrasi terpimpin (1955-1967), ke masa pemerintahan Orde Baru (1967-1998) sampai periode Reforrmasi (sejak 1998 s/d sekarang)
6. Merekonstruksi perkembangan masyarakat pada masa Orde Baru
7. Menganalisis perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sesudah Perang Dunia II sampai dengan pertumbuhan teknologi mutahir.
Program IPS
1. Menganalisis kehidupan awal, peradaban manusia Indonesia dan bangsa-bangsa lain di dunia, serta asal usul dan persebaran manusia di Indonesia
2. Menganalisis perkembangan bangsa Indonesia pada masa Negara tradisional, meliputi perkembangan budaya, agama, dan sistem pemerintahan masa Hindu-Buddha, masa Islam, proses interaksi antara tradisi lokal, Hindu-Buddha, dan Islam di Indonesia
3. Menganalisis kesejarahan masa kolonial Hindia Belanda (pengaruh Barat) meliputi perubahan ekonomi, demografi, sosial, serta politik dan masa kolonial Jepang yang meliputi perubahan sosial-ekonomi, politik
4. Menganalisis pengaruh berbagai revolusi politik dan sosial di dunia (Revolusi Perancis, revolusi Amarika, revolusi Rusia) terhadap perubahan sosial, ekonomi, dan politik di Indonesia
5. Menganalisis peristiwa sekitar Proklamasi 17 Agustus 1945, terbentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan lahirnya Undang-Undang Dasar 1945
6. Menganalisis perkembangan masyarakat Indonesia mulai masa kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha, kerajaan-kerajaan Islam, permerintahan colonial Belanda, Inggris, Pemerintahan Pendudukan Jepang, meliputi politik (lahirnya gerakan pendidikan dan nasionalisme), cita-cita terbentuknya Negara merdeka dan sebagainya
7. Menganalisis perjuangan dalam mempertahankan kemerdekaan dan persatuan NKRI darii ancaman disintegrasi bangsa, antara lain Peristiwa Madiun 1948, Pemnerontakan DI/TII, Peristiwa PERMESTA, Peristiwa Andi Azis, RMS, PRRI, dan Gerakan G-30-S/PKI
8. Menganalisis perkembangan masyarakat Indonesia sejak Proklamasi sampai dengan masa Orde Baru, dan masa Reformasi, meliputi Masa Pemerintahan Demokrasi Terpimpin (Orde baru, 1945-1967), masa Demokrasi Pancasila (Orde Baru, 1967-1998), dan masa peralihan ke masa Reformasi(1998 –sekarang)
l. Geografi SMAN 1 Tg. Selor
1. Memahami hakikat, objek, ruang lingkup, struktur, dan pendekatan Geografi
2. Mempraktekkan keterampilan dasar peta dan memanfaatkannya dalam mengkaji geosfer
3. Memahami pemanfaatan citra dan SIG sebagai wahana memvisualkan geosfer
4. Menganalisis dinamika dan kecenderungan perubahan unsur-unsur geosfer serta dampaknya terhadap kehidupan di muka bumi
5. Memahami pola dan aturan tata surya dan jagad raya dalam kaitannya dengan kehidupan di muka bumi
6. Memahami sumber daya alam dan pemanfaatannya secara arif
7. Menganalisis pemanfaatan dan pelestarian lingkungan hidup dalam kaitannya dengan pembangunan berkelanjutan
8. Menganalisis konsep wilayah dan pewilayahan dalam kaitannya dengan perencanaan pembangunan wilayah, pedesaan dan perkotaan, serta negara maju dan berkembang
m. Ekonomi SMAN 1 Tg. Selor
1. Menganalisis permasalahan ekonomi dalam kaitannya dengan kebutuhan manusia dan sistem ekonomi
2. Mendeskripsikan kegiatan ekonomi produsen, konsumen, permintaan, penawaran dan harga keseimbangan melalui mekanisme pasar
3. Mendeskripsikan kebijakan pemerintah dalam bidang ekonomi dalam kaitannya dengan pendapatan nasional, konsumsi, tabungan dan investasi, uang dan perbankan.
4. Memahami pembangunan ekonomi suatu negara dalam kaitannya dengan ketenagakerjaan, APBN, pasar modal dan ekonomi terbuka
5. Menyusun siklus akuntansi perusahaan jasa dan perusahaan dagang
6. Memahami fungsi-fungsi manajemen badan usaha, koperasi dan kewirausahaan.
Sosiologi SMAN 1 Tg. Selor
1. Memahami sosiologi sebagai ilmu yang mengkaji hubungan masyarakat dan lingkungan
2. Memahami proses interaksi sosial di dalam masyarakat dan norma yang mengatur hubungan tersebut serta kaitannya dengan dinamika kehidupan sosial
3. Mengidentifikasi kegiatan bersosialisasi sebagai proses pembentukan kepribadian
4. Mengidentifikasi berbagai perilaku menyimpang dan anti sosial dalam masyarakat
5. Menganalisis hubungan antara struktur dan mobilitas sosial dalam kaitannya dengan konflik sosial
6. Mendeskripsikan berbagai bentuk kelompok sosial dan perkembangannya dalam masyarakat yang multikutural
7. Menjelaskan proses perubahan sosial pada masyarakat dan dampaknya terhadap kehidupan masyarakat
8. Menjelaskan hakikat dan tipe-tipe lembaga sosial dan fungsinya dalam masyarakat
9. Melakukan penelitian sosial secara sederhana dan mengkominukasikan hasilnya dalam tulisan dan lisan
n. Seni Budaya SMAN 1 Tg. Selor
Seni Musik
1. Mengapresiasi dan mengekspresikan karya seni musik tradisional dan nontradisional dengan beragam teknik, media, dan materi musik daerah setempat
2. Mengapresiasi dan mengekspresikan karya seni musik tradisional dan nontradisional dengan beragam proses, teknik, prosedur, media, dan materi musik Nusantara
3. Mengapresiasi dan mengekspresikan karya seni musik tradisional dan nontradisional dengan beragam proses, teknik, prosedur, media, dan materi musik mancanegara (NonAsia)
Seni Rupa (Program IPA)
1. Mengapresiasi dan mengekspresikan karya seni rupa terapan dengan memanfaatkan teknik dan corak daerah setempat dan Nusantara
2. Mengapresiasi dan mengekspresikan karya seni terapan dengan memanfaatkan teknik mistar dan proyeksi dengan mempertimbangkan fungsi dan corak seni rupa terapan Nusantara dan mancanegara
3. Mengapresiasi dan mengekspresikan karya seni rupa murni dan terapan (modern/ kontemporer) yang dikembangkan dari beragam unsur, corak dan teknik seni rupa Nusantara
Seni Rupa (Program IPS)
1. Mengapresiasi dan mengekspresikan karya seni rupa terapan dengan memanfaatkan teknik dan corak daerah setempat dan Nusantara
2. Mengapresiasi dan mengekspresikan karya seni kriya dengan memanfaatkan teknik dan corak Nusantara dan mancanegara
3. Mengapresiasi dan mengekspresikan karya seni rupa murni dan terapan (modern/kontemporer) yang dikembangkan dari beragam unsur, corak dan teknik seni rupa Nusantara
o. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan SMAN 1 Tg. Selor mengebangkankan keterampilan permainan dan olahraga dengan menggunakan peraturan
1. Mempraktekkan rangkaian senam lantai dan irama serta nilai-nilai yang terkandung di dalamnya
2. Mempraktekkan pengembangan mekanik sikap tubuh, kebugaran jasnani serta aktivitas lainnya
3. Mempraktekkan gerak ritmik yang meliputi senam pagi, senam aerobik, dan aktivitas lainnya
4. Mempraktekkan kegiatan dalam air seperti renang, permainan di air dan keselamatan di air
5. Mempraktekkan kegiatan-kegiatn di luar kelas seperti melakukan perkemahan, penjelajahan alam sekitar, mendaki gunung, dan lain-lain
6. Memahami budaya hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari seperti perawatan tubuh serta lingkungan yang sehat, mengenal berbagai penyakit dan cara mencegahnya serta menghindari narkoba dan HI
p. Teknologi Informasi dan Komunikasi SMAN 1 Tg. Selor
Memahami fungsi dan proses kerja berbagai peralatan teknologi informasi dan komunikasi yang ditopang oleh sikap cermat dan menghargai Hak Atas Kekayaan Intelektual
1. Menggunakan perangkat pengolah kata, pengolah angka, pembuat grafis dan pembuat presentasi dengan variasi tabel, grafik, gambar dan diagram untuk menghasilkan informasi
2. Memahami prinsip dasar Internet/intranet dan menggunakannya untuk memperoleh informasi, berkomunikasi dan bertukar informasi
q. Bahasa Asing SMAN 1 Tg. Selor
Bahasa Jerman Program Pilihan
1. Mendengarkan
Memahami makna dalam wacana lisan berbentuk paparan dan dialog sederhana tentang identitas diri, kehidupan sekolah, kehidupan keluarga, kehidupan sehari-hari, hobi, dan wisata
2. Berbicara
Mengungkapkan makna secara lisan dalam wacana berbentuk paparan dan dialog sederhana tentang identitas diri, kehidupan sekolah, kehidupan keluarga, kehidupan sehari-hari, hobi, dan wisata
3. Membaca
Memahami makna dalam wacana tertulis berbentuk paparan dan dialog sederhana tentang identitas diri, kehidupan sekolah, kehidupan keluarga, kehidupan sehari-hari, hobi, dan wisata
4. Menulis
Mengungkapkan makna secara tertulis dalam wacana berbentuk paparan dan dialog sederhana tentang identitas diri, kehidupan sekolah, kehidupan keluarga, kehidupan sehari-hari, hobi, dan wisata























BAB VI
PENUTUP
Dengan tersusunnya draft Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) SMA Negeri I Tanjung Selor ini diharapkan guru mempunyai kemampuan yang besar dalam meberdayakan alat-alat yang sesuai pembelajaran baik didalam maupun diluar kelas. Tidak ada alasan bagi guru untuk tidak melaksanakan KTSP
Draft ini tidak hanya sebagai pelengkap hiasan lemari sekolah tetapi lebih dari itu harus dijadikan sebagai :
Ø Pedoman dan petunjuk pelaksanaan dalam kegiatan pembelajaran.
Ø Pegangan seluruh guru dikalangan SMA Negeri I Tg. Selor dalam peningkatan mutu lulusan.
Ø Bagi guru ; Pedoman dan petunjuk dalam menjelaskan konsep-konsep dan sub konsep mata pelajaran .
Ø Bagi siswa ; Pedoman dan petunjuk agar dapat memperoleh keterampilan untuk mengamati, mencoba dan menggunakan seluruh indranya dalam proses pembelajaran.
Ø Membekali siswa dengan berbagai kemampuan dan ilmu pengetahuan.
Kami menyadari dalam penyusunan draf ini masih jauh dari sempurna untuk itu perbaikan demi perbaikan akan terus dilakukan, sehingga tujuan pendidikan nasional yang diamanatkan diamanat kan oleh undang-undang dapat tercapai.
Apabila dalam pelaksanaan draf ini dijumpai kesulitan , agar segera menanyakannya pada koordinator MGMP mata pelajaran masing-masing.

Tanjung Selor , Mei 2007
Hormat Kami,




S U K I R N O , S.Pd
NIP. 131 850 106






DAFTAR PUSTAKA


Depdiknas, (2006), Administrasi Kyrkulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta : Direktorat Jendral Penungkatan Mutu Pendidikan dan Tenaga Kependidikan,
Direktorat Tenaga Kependidikan
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, (2006), Sosialisasi Permen Diknas No 22,23,24 Tahun 2006 , Tentang pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung
Dinas Pendidikan
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, (2006), Sosialisasi Permen Diknas No 22,23,24 Tahun 2006 . Bandung
Puskur Balitbang
BNSP, (2006), Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta . Puskur Balitbang
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005, Standar Pendidikan Nasional. Jakarta . Puskur Balitbang
Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 , Pengertian Kurikulum. Jakarta . Puskur Balitbang







R A P B S
TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN




SEKOLAH MENENGAH ATAS
NEGERI 1 TANJUNG SELOR



DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN BULUNGAN
PROPINSI KALIMANTAN TIMUR
TAHUN 2007